Selasa, 15 Oktober 2019

Yuk Intip Kualitas Kepemimpinan Yang Profesional, Moderen, Terpercaya

Irjen Pol. Immanuel Larosa sukses membuat prestasi gemintang serta juga sekaligus pecahkan rekor terakhir dalam berkenaan promo tahap kepangkatan di barisan TNI serta Polri. Irjen Pol. Immanuel Larosa berubah menjadi putra kelahiran serta keturunan Kepulauan Nias (Kepni) yg di besarkan di Kepni, yg pertama mendapatkan pangkat jenderal dengan memiliki bintang dua di barisan Polri (Inspektur Jenderal Polisi/Irjen Pol. ) .

Sebelumnya, ada beberapa perwira Polri keturunan serta kelahiran Kepni yg sukses raih tahap perwira tinggi Polri dengan memiliki pangkat jenderal. Ada Brigjen Pol. Purn. Fauluaro Zalukhu (lulusan Akpol angkatan tahun 1970, eks Wakil Kepala Bareskrim Mabes Polri) ; Brigjen Pol. Purn. Peniel Luther Harefa (lulusan Akpol angkatan tahun 1976, eks petinggi struktural di BNN-RI) ; Irjen Pol. Immanuel Larosa ; serta Brigjen Pol. Bahagia Dachi (lulusan Akpol, serta sekarang berubah menjadi salah seseorang petinggi struktural eselon 2 di BNN-RI) .

Brigjen Pol. Purn. Fauluaro Zalukhu merupakan putra kelahiran serta keturunan Kepni pertama sebagai perwira tinggi dengan memiliki pangkat jenderal bintang satu (Brigadir Jenderal Polisi/Brigjen Pol. ) di barisan TNI serta Polri. Lalu menyalip perwira tinggi ke dua yg memiliki pangkat jenderal bintang satu lalu bintang dua adalah Mayjen TNI) Purn. Christian Zebua (lulusan Akmil angkatan tahun 1980) .
Simak Juga : urutan pangkat polisi

Mayjen TNI Purn. Christian Zebua merupakan yg pertama memiliki pangkat jenderal bintang dua (Mayor Jenderal TNI / Mayjen TNI) . Hakim Agung Mahkamah Agung RI Brigjen TNI Purn. Hidayat Manao merupakan perwira tinggi bintang satu (Brigadir Jenderal TNI / Brigjen TNI) yg ke dua di barisan TNI terutamanya TNI AD. Brigjen TNI Purn. Hidayat Manao jadi Hakim Agung MA-RI sebagai petinggi tinggi negara, serta berubah menjadi putra kelahiran serta keturunan Kepni pertama sebagai Hakim Agung di Indonesia.
Artikel Terkait : translate bahasa sunda

Lalu di barisan TNI AL, ada Laksamana Pertama TNI (Laksma TNI) Enuar Mendrofa (lulusan AAL angkatan tahun 1986, sekarang petinggi struktural eselon 2 di Kementerian Pertahanan RI) , sebagai putra kelahiran serta keturunan Kepni pertama sebagai perwira tinggi dengan memiliki pangkat laksamana bintang satu di barisan TNI terutamanya TNI AL. Sesudah ini menyalip putra-putra kelahiran serta keturunan Kepni yang lain dari barisan TNI AU untuk dipublikasikan berubah menjadi perwira tinggi dengan memiliki pangkat marsekal bintang satu (Marsekal Pertama TNI / Marsma TNI) .

Menurut Firman Jaya Daeli yg sempat berubah menjadi Narasumber di Lemhannas RI serta yang sempat diundang berubah menjadi Penceramah jadi Dosen Tamu di Sekolah Staf Serta Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri, Sekolah Staf Serta Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, serta Sekolah Staf Serta Komando (Sesko) TNI AU, ada beberapa perwira menengah putra kelahiran serta keturunan Kepni sebagai calon perwira tinggi TNI serta Polri.

Baca : Harapan pasien thalesemia, 3 Bulan Sekali Membutuhkan Transfusi Darah Kelompok O
“Rata-rata merupakan yg udah lulus ikuti pendidikan reguler Sekolah Staf Serta Komando (Dikreg Sesko) TNI, atau yg udah berkarir lama dari segi senioritas loyalitas, tahap kedinasan, serta arah pengutusan di Polri, ”terangnya

Dengan begitu udah penuhi prasyarat serta sangatlah berkesempatan kuat untuk dipublikasikan berubah menjadi perwira tinggi. Ada Kombes Pol. Flora Dakhi (lulusan Akpol angkatan tahun 1986, eks Irwasda Polda Lampung / Polda kelas bertipe A) ; Kolonel TNI AU Historis Bu’ulolo (udah lulus ikuti Dikreg Sesko TNI) ; Kolonel TNI AD Thevi Angandowo Zebua (lulusan Akmil angkatan tahun 1993, udah lulus ikuti Dikreg Sesko TNI) , Kolonel TNI AU Rudolf Presley Bu’ulolo (lulusan AAU angkatan tahun 1993, udah lulus ikuti Dikreg Sesko TNI) .

Tersebut ada yg punya potensi untuk dipublikasikan ke tahap perwira tinggi, di antaranya : Kolonel TNI AD Bedali Harefa (lulusan Akmil angkatan tahun 1988) , Kolonel TNI AD Abdi Iman Sakti Zebua (lulusan Akmil angkatan tahun 1990) , Kolonel TNI AD Jonny Harianto Gulo (lulusan Akmil angkatan tahun 1992) , Kolonel TNI AU Doktor Triswan Larosa (lulusan AAU angkatan tahun 1992) , Kolonel TNI AL Yulianus Zebua (lulusan AAL angkatan tahun 1993) , Kolonel TNI AD Mohammad Taufiq Zega (lulusan Akmil angkatan tahun 1996) .

Langkah serta sistem promo pangkat jenderal pada tingkat perwira tinggi di lingkungan TNI serta Polri, mesti dilewati dengan stage peraturan serta adat penghadapan laporan dengan cara langsung terhadap Presiden RI. Tiap Perwira TNI serta Polri yg dipublikasikan ke perwira tinggi untuk jadi jenderal bintang satu, bintang dua, serta bintang tiga, mesti menghadap ke Istana Kepresidenan untuk melapor terhadap Presiden RI.

Inspektur Jenderal (Irjen) Pol. Immanuel Larosa, menghadap Presiden RI Jokowi di Istana Kepresidenan. Disaat Irjen Pol. Immanuel Larosa dulu mendapatkan promo perwira tinggi berubah menjadi jenderal bintang satu (Brigjen Pol. ) , menghadap serta melapor terhadap Presiden RI Jokowi.

Menurut Firman Jaya Daeli (Eks Klub Perumus Pansus UU Pertahanan Negara RI serta UU Polri Di DPR-RI) , adat serta peraturan kalau perwira tinggi yg mendapatkan promo ke tahap serta di lingkungan jenderal, pada intinya menghadap serta melapor terhadap Presiden RI jadi Kepala Negara serta Kepala Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .

Berkenaan adat serta peraturan standard ini umumnya berjalan sebelum perwira TNI serta Polri yg mendapatkan promo jenderal dikukuhkan berubah menjadi perwira tinggi dalam status jenderal oleh Panglima TNI serta Kapolri. Dalam kondisi serta kerangka ini, ada serta terdapat tersedianya peraturan pertalian hierarkhis organisasi serta rantai komando keanggotaan dengan cara kenegaraan terhadap Presiden RI.

Baca : REFLEKSI KEMERDEKAAN INDONESIA KE-74 : MEMASUKI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4. 0 DAN SOCIETY 5. 0, INDONESIA OPTIMALKAH?
Irjen Pol. Immanuel Larosa merupakan salah seseorang kader bhayangkara negara serta putra terunggul kelahiran serta keturunan Kepni, yg di besarkan di Kepni. Tidak sekadar hanya bermarga serta datang dari Kepni,  akan tetapi fasih berbahasa serta bicara dalam bahasa Nias. jelas serta menyadari kebiasaan istiadat kebudayaan Kepni, jelas segala keterkaitan kemasyarakatan serta kedaerahan Kepni. juga, tidak ada jarak serta gak miliki jarak dengan Kepni.

Sesudah itu meresapi atau menyelami keadaan kebatinan serta semangat kerakyatan Kepni lantaran Irjen Pol. Immanuel Larosa dilahirkan serta di besarkan dalam atmosfir kebudayaan Kepni. Irjen Pol. Immanuel Larosa merupakan lulusan terunggul mulai sejak ikuti serta lulus pendidikan resmi di SD, SMP, SMA di Kepni.

Irjen Pol. Immanuel Larosa sebagai lulusan terunggul ke lima di Akpol angkatan tahun 1985. Lulus seangkatan serta berbarengan dengan Menteri Negara Pemanfaatan Perangkat Negara Serta Reformasi Birokrasi RI Komjen Pol. Purn. Syafruddin ; Wakil Kapolri Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto ; Kepala Tubuh Nasional Penumpasan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Suhardi Alius ; Kepala BNN-RI Komjen Pol. Heru Winarko ; eks Kepala Instansi Pendidikan Mabes Polri Komjen Pol. Purn. Unggung Cahyono ; dll.

Lalu Irjen Pol. Immanuel Larosa sebagai lulusan terunggul ke-tiga di Perguruan Tinggi Pengetahuan Kepolisian (PTIK/STIK) angkatan 29 tahun 1992-1994, serta lulusan Sekolah Staf Serta Pimpinan Menengah Polri (Sespimmen Polri) angkatan 39 tahun 2003, dan lulusan Dikreg KRA Lemhannas RI angkatan 52 tahun 2014-2015. Disaat ikuti Dikreg KRA Lemhannas RI, Irjen Pol. Immanuel Larosa dipilih serta diputuskan berubah menjadi Ketua Senat Peserta Dikreg KRA Lemhannas RI angkatan 52 tahun 2014.

Saat lulus ikuti Dikreg di Akpol di Semarang, Jateng, serta sesudah dilantik berubah menjadi perwira pertama (Ipda Pol. ) , Irjen Pol. Immanuel Larosa sesudah itu ditugaskan di barisan daerah hukum Polda Jawa timur. Sesudah ikuti Dikreg di PTIK/STIK di Jakarta, Irjen Pol. Immanuel ditugaskan di daerah hukum Polda Metro Jaya. Sesudah itu, Irjen Pol. Immanuel Larosa bekerja di Mabes Polri sesudah mengakhiri Dikreg Sespimmen Polri.

Sesudah tuntas ditugaskan di Mabes Polri, Irjen Pol. Immanuel Larosa memegang Kapolres Buol Toli-Toli di daerah hukum Polda Sulawesi Tengah. Sesudah memegang Kapolres serta mendapatkan pengutusan di Mabes Polri, Irjen Pol. Immanuel Larosa dipublikasikan berubah menjadi Kepala Biro Rencana Serta Peningkatan (Karo Renbang) , sekarang nomenklaturnya Karo Rena Polda Gorontalo. Irjen Pol. Immanuel Larosa yg waktu itu masih berpangkat Kombes Pol. diganti oleh Kombes Pol. Flora Dakhi (putra kelahiran serta keturunan Kepni , serta lulusan Akpol angkatan tahun 1986) .

Baca : Harga Karet Turun, Cagub Sumsel Tandaskan Pemda Mesti Turun Tangan
Lalu Irjen Pol. Immanuel Larosa berubah menjadi Karo Rena Polda Sulawesi Tenggara, lalu berubah menjadi Karo Rena Polda Kalimantan Selatan, lalu berubah menjadi Karo Rena Polda Jateng. Sesudah memegang Karo Rena Polda Jateng, Irjen Pol. Immanuel Larosa ikuti Dikreg KRA Lemhannas RI. Sesudah mengakhiri Dikreg KRA Lemhannas RI, Irjen Pol. Immanuel Larosa berubah menjadi Petinggi Struktural di Inspektorat Pengawasan Umum (Itwatsum) Mabes Polri, serta seterusnya dipublikasikan berubah menjadi Inspektur Pengawasan Wilayah (Irwasda) Polda NTB juga sekaligus merangkap jadi Ketua Klub Sapu Bersih Pungutan liar Propinsi NTB, lalu dipublikasikan berubah menjadi Wakil Kapolda Maluku Utara.

Sesudah itu dipublikasikan berubah menjadi salah seseorang petinggi struktural di Instansi Ketahanan Nasional  (Lemhannas) RI dengan pangkat jenderal bintang satu (perwira tinggi Polri) . Sekarang dipublikasikan berubah menjadi petinggi struktural sama dengan eselon 1 di Lemhannas RI dengan memiliki pangkat jenderal bintang dua  (Inspektur Jenderal / Irjen Pol. ) .

Disaat Irjen Pol. Immanuel Larosa berubah menjadi lulusan terunggul ke lima di Akpol angkatan tahun 1985, sebagai lulusan terunggul yang lain merupakan seperti berikut :

(1) . Lulusan terunggul pertama juga sekaligus peraih Adhy Makayasa adalah Irjen Pol. Purn. Sigit Sudarmanto (eks Kapolda Sulawesi Tenggara, Kepala Sekolah Staf Serta Pimpinan Tinggi Mabes Polri, serta Wakil Kepala Instansi Pendidikan Mabes Polri,

(2) . Lulusan terunggul ke dua adalah Irjen Pol. Eko Hadi Sutedjo (eks Kapolda Banten, Gubernur Akpol, Kapolda Sumut, Wakil Kepala Baharkam Mabes Polri, serta Asisten Kapolri Sektor Logistik) ,

(3) . Lulusan Terunggul ke-tiga adalah Komjen Pol. Suhardi Halius (eks Kapolda Ja-bar, Kepala Bareskrim Mabes Polri, Sekretaris Khusus Lemhannas RI, serta sekarang Kepala Tubuh Nasional Penanggulan Terorisme / BNPT RI) ,

(4) . Lulusan terunggul ke empat adalah Komjen Pol. Heru Winarko (eks Kapolda Lampung, Deputi Menko Polhukam RI, Deputi Penyidikan KPK- RI, serta sekarang Kepala BNN-RI) ,

(5) . Lulusan terunggul ke lima adalah Irjen Pol. Immanuel Larosa.

Lalu Immanuel Larosa dipilih jadi lulusan terunggul ke-tiga waktu lulus di PTIK/STIK, dengan barisan seperti berikut :

(1) . Lulusan terunggul pertama adalah Komjen Pol. Heru Winarko,

(2) . Lulusan terunggul ke dua adalah Kombes Pol. Bambang WP,

(3) . Lulusan terunggul ke-tiga adalah Irjen Pol. Immanuel Larosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar