Selasa, 01 Oktober 2019

Alasan Lamaran Kerja Ustaz Abdul Somad Ditolak

Ustaz Abdul Somad ceritakan kejadian hidupnya sejak mulai saat kuliah dahulu.

Ustaz Abdul Somad menuntaskan pendidikannya S1 Al Azhar serta S2 Darul Hadits Maroko.

Dua ijazah itu ditentengnya kala pulang kampung sekian tahun waktu lalu.

Dengan bekal dua ijazah itu juga, Ustaz Abdul Somad sempat coba mengadu nasib di Jakarta.

Menurut UAS, seusai menuntaskan S2 di Maroko, dirinya sendiri sempat bertempat 1bulan di kampung, lalu akan memutuskan merantau ke Jakarta.

Simak Juga : arti barakallah fii umrik

Kala merantau di Jakarta, UAS kerja menafsirkan buku.

" Buku yg dari Arab tu dibawa ke penerbit. Assalamualaikum Pak, saya pengin menerjemah buku. Mungkin ada yg dapat dibantu, " kata UAS memberikan pengalamannya kala itu, kala Pembekalan Mahasiswa Baru Sudan, barusaja ini.

Ustaz Abdul Somad mengemukakan, kala itu sebagian orang yg ditemuinya begitu sombong. Bahkan juga ada sekian banyak yang menampik.

" Kami udah miliki klub profesional ujarnya, " narasi UAS.

Ustaz Abdul Somad mengemukakan, kala itu penghasilan menafsirkan buku Rp 9 ribu buat satu halaman.

Dalam satu hari, dirinya sendiri dapat menafsirkan 10 halaman.

" 200 halaman kadangkala buku itu, bisalah satu juta delapan ratus ribu, " ujarnya.

Uang tersebut yg dimanfaatkan UAS buat penuhi kepentingan keseharian.

Dirinya sendiri menyatakan gak pengin tergantung terhadap orang tua.

" Ditambah lagi pada mertua, nggak, " ujarnya.

1 tahun setelah itu ada tes. UAS turut masukkan lamaran. Artikel Terkait : assalamualaikum arab

Baca Pun : Geger Prostitusi Online di Kota Kecil Singaparna : Dapat Pilih Gadis, Janda atau Ibu Rumah Tangga, Mucikari Sediakan Rumah Sendiri!

Tes seleksi berkas ijazah, Ustaz Abdul Somad lulus, lantaran nilainya tinggi.

UAS setelah itu turut tes bahasa Arab serta Inggris, serta hasilnya lulus.

" Tes kemampuan akademik lulus, tes mengajar lulus. Tinggal tes paling akhir interview. Dalam hati saya, lulus 70 prosen, " kata UAS.

Mengapa dirinya sendiri berpikir demikian? Ustaz Abdul Somad mengemukakan, lantaran dirinya sendiri S1 saya Al Azhar serta S2 Daarul Hadits.

" Saya menulis tesis 300 halaman gunakan bahasa Arab, di-test orang Arab. Tiga profesor Arab yg mencoba, " ujarnya.


Akan tetapi estimasi UAS meleset. Waktu sedang di metromini terminal Kampung Melayu, Jakarta, dirinya sendiri memperoleh pesan singkat (sms) .

" Saya tengah tergantung. Berbunyilah handphone. Liat sms, minta maaf tak lulus. Lunak rasa-rasanya besi metro mini itu diinjak, " kata UAS.

Menurut dia, tersebut salah satu impian kala itu.

Seusai gak lulus, UAS kembali pulang ke kampung halaman seusai diperintah ibunya.

" Saya diperintah balik, jadi balik. Kala itu Agustus 2008 sesuai bulan Ramadan, " narasi UAS.

" Saya gak bisa skedul dakwah. Lalu dibawalah oleh Dr Musthafa Umar ke TVRI, " kata UAS.

Ramadan tahun seterusnya UAS baru dikasih skedul dakwah.

Biar tak salah masuk masjid, dirinya sendiri jam 4 sore mulai cari tempat dakwah.

" Habis jalan aspal, masuk jalan semen, masuk gang kecil ada musola lampunya 5 watt. Disitulah dikasih orang skedul dakwah. Ada musola itu hingga saat ini, " ujarnya.

Hari berpindah musim berganti. Selanjutnya UAS turut tes di UIN Suska Riau.

Allah kasih keringanan serta dirinya sendiri sukses lulus jadi dosen.

" Dari 2008 saya balik sampi saat ini 2019 udah 11 tahun. Abdul Somad 10 tahun yang kemarin mau nerjemahkan buku gak diterima orang. Saat ini saya gak menerjemah buku, gak menulis gak orang menulis, " ujarnya.

Baca Pun : Mengakui Petugas Medis Hingga Mohon Ampun ke Polisi, Pria Rompi Merah Ini Jadi Duduk Manis di Ambulans Pengangkut Batu serta Bensin, Dikira Berniat Disediakan buat Pasokan Pendemonstrasi

Ustaz Abdul Somad mengemukakan, buku yg diterjemahkannya 2007-2008, saat ini dibuat kembali serta dicatat dengan huruf besar, 'buku ini dialihkan Abdul Somad Lc, MA'.

Pada Islamic Book Fair Jakarta, buku-buku itu dipampang. " Dalam hati saya bicara, dahulu tidak diterima. Saat ini dibuat , " ujarnya.

UAS mengemukakan, apa pun yg berlangsung sesungguhnya bunga-bunga hidup saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar