Sabtu, 05 Oktober 2019

Jangan Lewatkan Penjelasan Emil soal Masjid Alsafar yang Disebut Ada Lambang Iluminati

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperjelas dengan cara jelas rencana rencangannya pada Masjid Alsafar yg dikatakan sarat ikon iluminati.

Didapati, sangkaan itu mencuat seusai Ustad Baequni mengkaji masjid yg bertempat di Rest Ruangan KM 88 Jalan Tol Purbaleunyi itu. Video kajiannya lantas menebar luas serta memancing beraneka komentar dari netizen.

Dalam kajiannya, Ustad Baequni mengusik bagian bagian Masjid Alsafar, salah satunya pintu masuk masjid yg didesain bersifat segitiga serta tempat imam salat yg dibubuhi ornament segitiga dengan bulatan, sampai kelihatan seperti mata satu.
Simak Juga : Rumus luas lingkaran

Ridwan Kamil yg di kenal juga jadi arsitek ulung itu menerangkan langsung rencana perancangan Masjid Alsafar dihadapan Ustad Baequni dalam diskusi yg diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ja-bar di Gedung Pusat Khotbah Islam (Pusdai) Ja-bar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (10/6/2019) .

Dalam diskusi yg ditengahi Ketua MUI Ja-bar Ahmad Syafei itu, Ridwan Kamil menjelaskan, banyak masjid yg kental dengan konstruksi segitiga, akan tetapi tak diributkan atau mungkin tidak di kaitkan dengan iluminati, seperti Masjid Raya Jakarta atau Masjid Nabawi di Saudi Arabia.
Artikel Terkait : cara membuat diagram lingkaran
" Mengapa Alsafar (dipersoalkan) ? Masjid Raya Jakarta masuk mihrabnya segitiga, mengapa tak seru? Mungkin lantaran arsiteknya bukan Ridwan Kamil, " kata pria yg akrab dipanggil Emil itu.

" Ibu saya susah, saya dikatakan anak dajjal. Bila pengin adil, kaji satu-persatu. Mihrab di Majid Nabawi ada segitiganya, apa ini konspirasi? Wallahualam. Utamanya, jangan menghakimi dahulu. Pulang dari sini pengin mengerti atau mungkin tidak mengerti, saya tak jadi masalah, " kata Emil.

Menurut Emil, keonaran terkait pendapat Masjid Alsafar sarat ikon iluminati gak terlepas dari ada ketaksamaan persepsi. Jadi satu orang arsitek, kata Emil, pemahamannya terkait segitiga jadi sektor geometris tak sama seperti faksi lain.

" Bila benar segitiga tak bisa, elips tak bisa, lingkaran tak bisa lantaran ikon mata dajjal, bentuk geometris tak bisa, kasihan tukang bacang, tukang terigu. Jangan memandang sebelah mata orang pemula mengartikan, " ujar ia.

Emil mengaku, banyak yg ajukan pertanyaan padanya kenapa rancangannya tak bersifat kubah. Akan tetapi, menurutnya, bentuk kubah lantas lekat dengan peradaban Romawi. Begitu juga bintang serta bulan yg untuk sejumlah faksi pun disangkutkan dengan ikon pemuja setan.

" Pemuja setan ikonnya bintang lima, mesti dilarang. Jadi semua ikon non-muslim mesti dilarang. Beberapa ribu orang menyebutkan ke saya (menganjurkan) bentuk kubah. Era Romawi ada juga, gereja di Rusia ada kubah, Kristen terlebih dulu ambil ikon kubah, " ujarnya. " Kita mesti sepakat. Biar saya tak bingung. Tak salah menafsirkan, " papar Emil menyatakan.

Bab perancangan Masjid Alsafar, Emil mengemukakan, rancangannya alam yg gak memiliki aturan serta pembangunannya memanfaatkan teori arsitektur origami.

Segitiga yg dipersoalkan lantas dijelaskan Emil bersifat trapesium yg punyai empat pojok dimana dengan cara rumus matematikanya lantas tidak sama.

" Sejauh ini lantas tak ada peraturan baku dalam bikin bentuk masjid. Ditambah lagi MUI tidak juga mempersoalkan, " kata Emil.

Ketua MUI Ja-bar Anugerah Syafei menyatakan, saat tidak langgar azas akidah, ketaksamaan pandangan bisa diakhiri lewat cara sama sama menjunjung.

Mengenai pandangan fatwa terkait bentuk masjid, menurut dia hal semacam itu gak butuh dikupas. Kalau pengin, kata Syafei, mesti dicermati dalam kurun waktu lama. " Yg berhubungan dengan ketaksamaan pandangan yaitu toleransi, " kata Anugerah.

Disamping itu, Ustad Baequni mengakui, butuh ulasan kelanjutan terkait permasalahan ini. Karenanya ada beberapa keterangan tak sempat dikemukakan lantaran minimnya waktu.

Diakui dia, tak mempersoalkan ijtihad yg diungkapkan Ridwan Kamil berkenaan Iluminati. Ditambah lagi, pandangannya itu diungkapkan lewat kaca mata satu orang arsitek.

" Apa yg saya berikan di Youtube maksudnya adalah untuk memperingatkan, kalau Yahudi tidak sempat berhenti memusuhi umat muslim hingga kita menuruti milah mereka, " kata Baequni selepas diskusi.

" Saya tidak bisa dengan waktu hanya terbatas mengatakan semua. Jadi saya dengan cara pribadi terbuka, insya Allah. Saya siap serta saya mengharapkan ada komunitas begini buat berunding hingga selesai, " kata ia.

Dalam peluang itu, Baequni lantas menyatakan, kajiannya terkait Masjid Alsafar yg udah tersebar luas tak memiliki tujuan buat menjatuhkan Ridwan Kamil.

Ia cuma menghendaki, semua umat Islam waspada dengan rencana ataupun infasi ideologi Yahudi yg udah diserap di berapa sektor, termasuk juga karya arsitektur.

" Tak betul-betul, buat Allah. Saya tak bermaksud menjatuhkan siapa-siapa saja, alalagi pak Ridwan Kamil. Barusan saya berikan, " ujar Baequni.

" Ada tampak saya menyebutkan beliau keturunan dajal, itu fitnah. Saya cuma memberikan, ada metode pemerintahan yg tengah dibikin oleh mereka (Yahudi) . Metode ini jadi perangkap untuk suapapun, " tandas ia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar