Jumat, 08 November 2019

Alasan Qatar Menjadi Tuan Rumah The 7th Gopac Global Conference

Presiden GOPAC (Global Organization of Parlementarians Against Corruption) atau Organisasi Parlemen Dunia Anti-Korupsi Fadli Zon, serta Ketua Parlemen Qatar H. E. Ahmad Bin Abdullah Bin Zaid Al Mahmoud, tanda-tangani Memorandum of Understanding (MoU) penyelenggaraan The 7th GOPAC Global Conference, Rabu (7/11/2019) waktu ditempat.

Qatar sah berubah menjadi tuan-rumah The 7th GOPAC Global Conference yang akan diadakan pada 9-11 Desember 2019, bulan depan. Persetujuan itu dibuat lewat suatu proses pendekatan intens Fadli Zon jadi Presiden GOPAC dengan Ketua Parlemen Qatar dalam 1 tahun paling akhir.

Fadli Zon menyebutkan, dipilihnya Qatar jadi tuan-rumah pertemuan GOPAC, wakili semangat baru jadwal penumpasan korupsi di level global.
Simak Juga : organisasi internasional

" Dipilihnya Qatar jadi tuan-rumah The 7th GOPAC Global Conference, tidak lepas dari reputasi Qatar jadi negara yang aktif memajukan institusionalisasi penumpasan korupsi. Baik pada tingkat nasional, regional, pula global, " papar Fadli.

Diterangkan, di sektor anti korupsi, pada 2015, Qatar sukses berubah menjadi tuan-rumah United Nations Congress on Crime Prevention and Criminal Justice. Tahun 2019, lewat ROLACC (Rule of Law and Anti Corruption Center) , Qatar bersama-sama United Nations pula sukses mengadakan capacity building buat 1. 200 pelaku anti korupsi dari pelosok dunia.

Serta pada tahun 2023, Qatar akan juga berubah menjadi tuan-rumah UNCAC Conference of States Parties. Semuanya ini, kata Fadli membuktikan tingginya loyalitas Qatar dalam jadwal penumpasan korupsi.

Ketua Parlemen Qatar, H. E. Ahmad Bin Abdullah Bin Zaid Al Mahmoud dalam peluang itu mengemukakan apresiasinya pada kemajuan GOPAC sepanjang 4 tahun paling akhir dibawah kepemimpinan Indonesia.

Terpenting, dalam membuat kesadaran kolektif anggota parlemen dunia buat menyuport implementasi pemerintahan yang bebas korupsi, seperti ditata dalam kasus 16 maksud pembangunan terus terusan yang diputuskan United Nations.

" The 7th GOPAC Global Conference, akan dilakukan pada 9-11 Desember 2019, dengan obyek Integrity Matters. Satu diantaranya agendanya merupakan penentuan Presiden GOPAC 2019-2021. Pertemuan ini akan dikunjungi oleh beberapa ratus anggota parlemen dari 62 negara dunia, " papar Fadli.
Artikel Terkait : kelompok sosial

''Sejumlah pimpinan organisasi internasional pula diyakinkan akan ada, seperti Presiden Inter Parliamentary Union, UNODC, OECD, Transparansi Internasional, serta The Westminister Foundation for Democracy (WFD) , " sambungnya.

Mulai sejak dibuat pada 2002, GOPAC sampai waktu ini sudah beranggotakan lebih dari 62 negara. Dari 62 national chapter itu, keanggotaan GOPAC digolongkan berubah menjadi 5 gugus regional, yakni Asia Tenggara, Amerika Latin, Arab, Afrika serta Oceania.

Fadli meyakini pertemuan GOPAC di Doha tahun ini berjalan sukses. Baik dari jumlahnya participants, ataupun dari persetujuan yang akan dibuat di dokumen Dhoha Declaration.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar