Selasa, 10 September 2019

Beginilah : Ada 2 Ideologi Besar Ingin Menggeser Kedudukan Pancasila

Urutan Pancasila jadi ideologi bangsa hari-hari ini tengah diguncang. Sekurang-kurangnya ada dua ideologi besar yang coba mengubah basic negara, ialah ideologi neokolonialisme dan radikalisme agama. Demikian dijelaskan pengamat politik, Karyono Wibowo.

" Istimewa buat radikalisme terdiri jadi dua. Pertama yang sifatnya statis, bermakna sekedar cuma pada alasan. Ke-2 yang sifatnya destruktif, yang udah pada langkah aksi hingga menghalalkan kekerasan, " ujarnya pada gelaran Pancasila Festival di Bekasi, Sabtu (31/8/2019) .

Menurutnya, menyadari radikal banyak menuju grup muda yang masih memiliki condong perubahan sisi pandang. Kondisi ini membuat gerakan radikal seringkali menyelusup di kampus-kampus dengan beberapa model kedok.

" Data-data yang ada menggambarkan adanya ideologi radikal di Indonesia. Bahkan beberapa kampus negeri hingga PNS terserang menyadari radikal, " ujarnya.

Contoh

Dalam kedatangannya, lanjut Karyono, radikalisme di Indonesia sarat akan kepentingan politik yang menungganginya. Ini dilihat sungguh-sungguh berdampak, lebih jika penduduk kurang peka dan mawas diri pada kepentingan politik yang dibungkus ikon agama.

" Soal utamanya kita kurang dalam literasi, sampai penduduk kita ringan terperangkap pada simbol-simbol keagamaan, " ujarnya.

Tidak hanya itu, Direktur Analis dan Sinkronisasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) , Ani Purwanti memprioritaskan memang Pancasila yaitu tanggungjawab semua bagian bangsa, yang butuh terus dijaga dan dimasukkan dalam kehidupan sepanjang hari.

" Pancasila digali dari buminya Indonesia. Mutiara-mutiara Pancasila itu cerminan penduduk kita, bukan impor di luar. Umpamanya, penduduk saling memberikan pengucapan selamat waktu momen hari raya, adalah cerminan dari sila pertama. Belum pula budaya gotong royong di penduduk yang bentuk dari nilai Pancasila, " ujarnya.
Simak Juga  : kedudukan pancasila sebagai dasar negara

Indonesia jadi bangsa yang majemuk terwakili oleh Pancasila, jadi pemersatu. " Pancasila adalah yang membuat satu kita yang tidak sama ini, " tangkisnya.

Ditambah lagi Ketua DPC Pemuda Demokrat Indonesia Kota Bekasi, King Vidor, jika nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila penting buat ditempatkan dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.

" Jadi Pancasila jangan cuma dimengerti sekedar teks saja, namun kita pingin Pancasila itu sungguh-sungguh ditempatkan dalam kehidupan bermasyarakat dalam gerak sehari-harinya, " tuturnya.

Jangan Lewatkan : sistem pemerintahan
Dalam aktivitas itu, lebih dari 100 orang penduduk Kota Bekasi mengatakan ikrar setia terhadap Pancasila. Ikrar itu menurut King jadi bentuk loyalitas warga Bekasi buat mengontrol serta mengamalkan Pancasila.

" Ini pula sisi dari kesadaran penduduk Kota Bekasi terkait utamanya mengontrol Pancasila jadi falsafah serta ideologi negara. Pancasila sudahlah tidak dapat ditawar, oleh karena itu sebagai perekat serta jadikan satu kita jadi bangsa, " tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar