Kamis, 14 Februari 2019

Meteorit dan Dinosaurus Berada Museum Berusia 200 Tahun Yang Terbakar di Brasil Punya

Suatu museum berumur 200 tahun di Rio de Janeiro, Brasil, terbakar Minggu (2/9/2018) malam saat kemarin. Nyatanya, museum bersejarah panjang itu pun miliki koleksi serta memajang Meteorit serta kerangka dinosaurus.



Meteorit yg awal kalinya dipajang museum ini dimaksud Bendego. Berat benda langit yg jatuh ke Bumi itu lebih dari lima ton. Ini merupakan meteorit paling besar yg sempat diketemukan di Brasil.

Benda langit itu diketemukan di negara sisi Bahia, pada era ke-18. Meteorit itu sampai kini dipajang di pintu masuk pokok museum, pada satu diantaranya sisi museum yg terbakar.

Dan dinosaurus sebagai koleksi Museum Nasional Brasil merupakan satu diantaranya yg paling besar, yg dimaksud Maxakalisaurus Tapai. Satu diantaranya koleksi terpajang yg sangat popular di museum ini, diketemukan di Minas Gerais pada tahun 1998. Penggalian serta rekonstruksi tulang-tulang dinosaurus itu bahkan juga memakan banyak waktu sampai 10 tahun.

Artikel Terkait : struktur teks eksposisi

Tidak hanya meteorit serta dinosaurus, pastinya Museum Nasional menyimpan artefak dari Mesir, karya seni Yunani-Romawi serta beberapa fosil pertama yg diketemukan di Brasil. Museum langsung ditutup untuk umum selesai kebakaran. Tidak ada laporan korban jiwa serta cedera, dalam musibah itu.

Museum pun menyimpan serta memajang dokumen bersejarah paling besar di Amerika Latin. Ada kurang lebih 20 juta keping benda bersejarah dari semua dunia.

Ada Luzia, yg diketemukan dalam penggalian pada tahun 1975 di luar kota Belo Horizonte, Brasil. Sisa-sisa fosil itu disimpan dalam penyimpanan saat dua dekade. Pada pertengahan 1990-an, tes oleh beberapa ilmuwan memastikan jika itu merupakan fosil paling tua di Amerika. Fozil itu dinamakan ‘Luzia’. Nama itu merupakan penghormatan untuk ‘Lucy’, kerangka berumur 3, 2 juta tahun yg kondang, yg diketemukan di Afrika.



Museum pun menyimpan peninggalan Mesir Kuno. Antara lain merupakan mumi Sha-Amun-In-Su, yg datang dari tahun 750 SM. Mumi itu berada pada peti mati aslinya, yg tertutup. Mumi itu dikasihkan terhadap Dom Pedro II oleh Viceroy Mesir Ismail Pasha, disaat mengerjakan kunjungan ke Timur Tengah.

Warisan Kebiasaan pun tersimpan di museum itu. Satu diantaranya eksposisi sangat utama orang kebiasaan merupakan tiga badan yg dimumikan bersama dengan, terdiri dalam seseorang dewasa serta dua anak. Mumi diketemukan di negara sisi Minas Gerais.

Koleksi Kebiasaan pun meliputi busur serta anak panah dari kelompok-kelompok pribumi yg tidak serupa. Peninggalan kebiasaan menuturkan terkait studi yg dikerjakan oleh keluarga kerajaan pada bahasa Tupi serta Guarani.


Simak Juga : contoh teks eksposisi singkat
Petinggi museum menyampaikan sangat cepat untuk menyampaikan apakah saja yg hangus atau selamat dari amukan si jago merah. Petugas pemadam kebakaran masihlah mengerjakan penilaian, apa area museum aman untuk dimasuki.


Api membakar Gedung Museum Nasional Brasil di Rio de Janeiro, Brasil, pada 2 September 2018. (Ricardo Moraes/Reuters/The Epoch Times)
Beberapa penyelidik serta pengamat forensik masihlah menanti akses ke Museum Nasional Rio de Janeiro itu. Sampai 4 September 2018 waktu ditempat, mereka belum juga diperbolehkan masuk oleh Pemadam Kebakaran.

Hingga, mereka belum juga dapat mencari tahu bagaimana efek kobaran api pada 20 juta artefak. Banyaknya koleksi yg jadikan museum ini menjadi satu diantaranya yg sangat utama di Amerika Latin.

Sesudah kebakaran menyerang.menimpa museum pada 2 September, beberapa insinyur masihlah mengerjakan tes pada susunan bangunan. Itu untuk meyakinkan bangunan akan tidak roboh.

Beberapa petinggi pemerintahan sendiri menyampaikan jika rusaknya ini dapat jadi musibah besar. Salah seseorang petinggi menyampaikan terhadap suatu wadah di Brasil, jika sejumlah 90 % koleksi museum mungkin telah hancur.

Roberto Leher, Rektor Kampus Federal Rio de Janeiro, menyampaikan jika bangunan itu mudah pada kebakaran serta butuh perbaikan ekstensif. Bahkan juga, instansi itu beberapa waktu terakhir memperoleh perjanjian hampir 5 juta dolar AS untuk set-ulang yg telah direncanakan, termasuk juga penambahan skema mencegahan kebakaran. Sayangnya, uang itu belum juga dicairkan.

Pada 3 September, beberapa petinggi menjanjikan 2, 4 juta dolar AS untuk menyokong gedung. Mereka pun janji untuk bangun kembali museum.

“Mereka menyampaikan jika museum akan dibuat kembali, tetapi tidak lekas dikerjakan, ” kata Luiz Philippe de Orleans e Braganca, pewaris keluarga kerajaan Brasil. “Bangunan itu dapat dibuat kembali, tapi koleksinya tak akan kembali bisa dibuat kembali. Dua ratus tahun, pekerja, pengamat, profesor yg berdedikasi pada badan serta jiwa museum. Pekerjaan hidup mereka terbakar sebab kelengahan pemerintah Brasil. ”

Museum, yg bangunan pentingnya merupakan sisa istana buat keluarga kerajaan, miliki spesimen paleontologis, antropologis serta biologi yg benar-benar banyak variasi serta langka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar