Kamis, 14 Februari 2019

Jangan Lewatkan Buntut Panjang Hoaks Terbaik Ratna Sarumpaet

Untuk menutupi mekanisme sedot lemak di ke dua pipinya yang dijalaninya, Ratna Sarumpaet mengarang suatu narasi masalah pengeroyokan. Narasi itu keluar dari mulutnya waktu di tanya oleh anaknya.

Hari bertukar, ia senantiasa meningkatkan gagasan mengenai pemukulan itu. Tiap-tiap orang yang menanyakan mengenai lebam-lebam di parasnya, ia tetap menyatakan dianiaya sewaktu tengah ada di Bandung, Jawa Barat.

Simak Juga : teks prosedur kompleks

Baru pada Rabu 3 Oktober 2018 sore, diakuinya sudah berbohong dalam pertemuan wartawan yang digelarnya di kediamannya.

Ia lantas menangis, menyesali tindakannya. Ia lantas mohon maaf terhadap anak-anak, beberapa tokoh politik, penduduk, serta orang yang sempat disebutnya menebar hoax.

Tapi, pengakuannya tak menyudahi pengkajian masalah rumor yang disebutnya sendiri jadi " hoax terunggul " .

Saat ini, kebohongan Ratna Sarumpaet masalah penganiayaan pada dirinya sendiri merembet ke perkara lainnya. Publik menyoroti rekening yang diperlukan Ratna untuk membayar mekanisme sedot lemak. Rekening itu seperti sama rekening yang diperlukan untuk menggalang dana untuk korban kapal terbenam di Danau Toba saat lalu.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membetulkan ada persamaan rekening itu. Menurut pencarian penyidik, Ratna membayar ongkos perawatannya di Rumah Sakit Bina Estetika memanfaatkan rekening yang sama.

" Itu, kan, dalam proses penyelidikan. Penyidik mendapatkan Beliau lakukan pembayaran dalam rumah sakit dengan memanfaatkan rekening itu. Nah, kalaupun rekan-rekan buka di internet, Beliau memanfaatkan rekening itu untuk menghimpun dana, kalaupun tak salah di Danau Toba, " tutur Setyo di Jakarta Selatan, Kamis (4/10/2018) .

Tapi, Setyo belum juga dapat pastikan apa pembayaran sedot lemak di RS Bina Estetika itu ada uang dari donatur yang disalahgunakan. Ditambah lagi itu adalah rekening atas nama Ratna Sarumpaet sendiri.

" Itu kelak rekan-rekan dapat lihat sendiri. Dengan cara kebetulan saja penyidik memperoleh info itu, serta saat kita ekspose sama seperti yang diperlukan Beliau, di internet muncul, " kata Setyo.


Ratna Sarumpaet waktu pertemuan wartawan sehubungan perkara penganiayaan yang dirasakannya, Jakarta, Rabu (3/10) . Ratna mengaku tak ada penganiayaan yang diterimanya seperti berita yang berkembang beberapa hari paling akhir. (Liputan6. com/Immanuel Antonius)
Hasil penyelidikan sehubungan perkara hoax Ratna Sarumpaet bocor ke publik serta viral di sosial media. Dalam dokumen kepolisian itu, tertera realitas perbankan yang dikerjakan Ratna dalam rentang waktu 20-24 September 2018. 

Dari sana tampak ada beberapa transaksi ke RS Bina Estetika memanfaatkan nomer rekening BCA 2721360727 atas nama Ratna Sarumpaet serta dari rekening BCA 2725xxx atas nama anaknya.

Pencarian itu untuk membuka realitas kalau pada rentang waktu 20-24 September Ratna tak ada di Bandung, seperti pernah disadari ia dianiaya oleh orang gak diketahui di kurang lebih Bandara Husein Sastranegara.

Bersamaan dengan bocornya data hasil pengumpulan bukti-bukti kepolisian, netizen ikut memviralkan posting-an aktris Atiqah Hasiholan, yang disebut anak Ratna Sarumpaet.

Ia mempromokan perbuatan amal yang digalang Ratna Sarumpaet Crisis Center untuk menunjang korban kapal terbenam di Danau Toba, Sumatera Utara. Dalam posting-an yang diupload di Instagram pada 29 Juni itu, Atiqah mencantumkan nomer rekening BCA 2721360727 untuk donasi amal. Namun tak di jelaskan atas nama siapa rekening itu.

Gak cuma itu, ia dilaporkan oleh beberapa pihak ke kepolisian. Paling akhir, golongan yang menyatakan jadi simpatisan Ratna Sarumpaet yang melaporkannya ke Kunci Service Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.
Lihat Juga : contoh teks prosedur kompleks

Ketua Komite Solidaritas untuk Ratna Sarumpaet serta Demokrasi, Kisman Latumakulita mengemukakan, pihaknya terasa dibohongi Ratna.

" Kami terasa dirugikan dengan keyakinan yang alami penurunan serta sebabkan banyak pihak tak yakin terhadap saya, " tutur Kisman di area, Kamis (4/10/2018) .

Kisman menyebutkan sempat memperjuangkan perkara ini waktu lakukan pertemuan dengan beberapa ratus orang untuk membela Ratna, pada Selasa 2 Oktober 2018 saat lalu.

Laporan Komite teregister dengan nomer LP/5339/X/2018/PMJ/Dit. Reskrimum. Ratna terancam pendapat tindak pidana fitnah serta pencemaran nama baik, seperti Kasus 310 KUHP serta Kasus 311 KUHP.

" Dalam laporan ini kita membawa bukti video, photo, baik pertemuan di Menteng ataupun photo Ratna, serta penyataan Ratna di alat nasional serta internasional, " pungkas Kisman.




Jaringan Advokat Pengawal NKRI laporan terhadap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) sehubungan perkara penyebaran berita hoax penganiayaan aktivis wanita Ratna Sarumpaet di Jakarta, Kamis (4/10) . (Liputan6. com/Johan Tallo)
Gak cuma Ratna yang mengenai getah. Rabu tempo hari, beberapa kuasa hukum ikut bergantian memberikan laporan calon Presiden Prabowo Subianto serta Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon atas pernyataan mereka yang dianggap memberi dukungan kebohongan ibu dari aktris Atiqah Hasiloan itu.

Anggota Advokat Pengawal Konstitusi, Saor Siagian memberikan, walaupun Ratna Sarumpaet sudah mohon maaf atas kebohongannya, masalah itu tak demikian saja berhenti.

" Kami tangkap, kalaupun sekarang ini saudara Ratna Sarumpaet menyatakan berbohong terhadap saudara Prabowo, kita mesti ingat pengakuan saudara Prabowo itu tidak cuma hitungan satu menit dua menit, tetapi sehari saudara Ratna Sarumpaet tak memberikannya komentar, " papar Saor di Bareskrim Mabes Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018) .

Saor menyayangkan sikap dari seseorang calon kepala negara serta wakil ketua DPR yang malahan termasuk sebarkan fitnah. Ia lantas menggerakkan kepolisiam menggerakkan selesai penyelesaian perkara kebohongan Ratna Sarumpaet itu sampai ke akarnya.

Laporan itu tertuang dalam surat aduan LP/B/1239/X/2018/BARESKRIM tanggal 3 Oktober 2018. Di dalamnya terdapat laporan sehubungan perkataan kedengkian serta penyebaran berita bohong.

Direktorat Hukum serta Advokasi Team Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ikut memberikan laporan beredarnya kebohongan berita penganiayaan Ratna Sarumpaet ke Tubuh Pengawas Pemilu (Bawaslu) . Team Jokowi-Ma'ruf menilainya berlangsung pelanggaran perjanjian pemilu damai serta tiada hoax yang sudah ditandatangi bersama-sama pada deklarasi pemilu damai di Monas, 23 September saat lalu.

" Ada ketidakseriusan pada pemilu damai yang sudah di setujui serta ditandangani bersama-sama di Monas, " kata Direktur Hukum serta Advokasi Konsolidasi Indonesia Kerja, Ade Irfan Pulungan, di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018) .

Ade menyatakan tak memberikan laporan spesifik salah satunya pasangan calon atas pelanggaran pemilu termasuk juga Ratna Sarumpaet. Mereka cuma sampaikan moment terjadinya hoax terhadap Bawaslu. Pihaknya mendorong instansi pengawasan pemilu itu lebih teliti.

Ia sanggah permasalahan hoax masuk ranah pidana gemilang, bahkan juga melebihi korupsi ikut terorisme.

" Kami memberikannya pengaduan terdaftar atas moment itu ya yang kami laporkan moment itu kebohongan yang dikerjakan dengan cara fakta oleh Ratna Sarumpaet jadi kitabminta ia lebih teliti mengamatinya, " kata Ade.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar